Tari Kecak adalah jenis tarian Bali yang paling unik
karena tidak diiringi oleh alat music atau gamelan, melainkan diriingi
dengan paduan suara oleh sekolompok penarilaki-laki yang berjumlah ± 70
orang.Tari kecak berasal dari tarian sacral yang sering disebut tari
Sang Hyang yaitu tarian yang dipertunjukan hanya untuk waktu-waktu
tertentu pada saat upacara keagamaan. Pada tari ang Sang Hyang, penari
yang sedang kemasukan roh akan berkomunikasi dengan Para Dewa atau para
leluhur yang telah disucikan, melalui media para penari tersebut para
leluluhur dan para Dewa akan menyampaikan sabdanya. Pada saat kemasukan
roh atau kerasukan, para penari sering melakukan tindakan-tindakan yang
diluar hal yang biasanya mereka lakukan, seperti melakukan
gerakan-gerakan yang sangat berbahaya ataupun mengeluarkan suara-suara
yang tidak pernah mereka gunakan sebelumnya.
Berikut adalah beberapa pengertian kesurupan atau kerasukan dari berbagai sumber :
Kesurupan menurut Dr.Dadang Hawari adalah
reaksi kejiwaan yang dinamakan reaksi desosiasi. Sebuah reaksi dimana
hilangnya kesadaran seseorang yang disebabkan oleh adanya sebuah tekanan
secara fisik ataupun mental.
Kerangsukan atau kesurupan adalah sebuah
kejadian ketika seseorang berada di alam bawah sadar dari pikiran
sendiri. Beberapa orang mengganggap kejadian kesurupan disebabkan karena
terjadi kekuatan secara gaib merasuk.
Dalam beberapa tarian bali
yang memang disakralkan untuk keperluan keagamaan, fenomena kesurupan
memang bukan hal yang baru lagi terjadi karena hampir sangat mudah
ditemukan disetiap upacara-upacara besar yang dilakukan umat Hindu di
Bali baikitu di pura keluarga ataupun pura-pura umum yang tersebar di
Bali. Hal ini tentulah menjadi keunikan tersendiri karena Bali yang
dikenal sangat kental dengan budaya tidak pernah terlepas dari Agama
Hindu yang merupakan nafas dari setiap budaya yang ada. Apa yang menjadi
kebudayaan dimasa lampau pada saat Bali belum berkembang seperti saat
ini masih terjaga dan berkembang secara dinamis setiap tahunnya.
Demikian pula Tari Kecak yang kemudian dikembangkan pada Tahun 1930’an
ini oleh Walter Spies danseniman I WayanLimbak kemudian dikembangkan
menjadi sebuah tontonan yang sengaja disiapkan untuk para wisatawan yang
mengunjungi Bali pada saar tersebut. Dengan tanpa melepas ajaran-ajaran
Agama Hindu yang menjadi roh dari tarian kecak, tari ini kemudian
berkembang menjadi sebuah atraksi wisata
yang dikomersilkan dengan mengalami beberapa perubahan dan pengembangan
dari konsep awalnya sebagai sebuah tarian sacral (Sang Hyang).
Baca Juga:
Sejarah dan Perkembangan Tari Jaipong Asal Jawa Barat
Saat ini pertunjukan tari kecak dapat dengan
mudah ditemukan diberbagi daerah di Bali termasuk juga sering
dipertunjukan dalm event-event tertentu yang diselengarakan oleh hotel
maupun industry pariwisata
lain yang ada di Bali. Tarian yang melibatkan ± 100 orang penari ini
mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi calon wisatawan yang akan
berlibur ke Bali. Pertunjukan tari kecak yang paling terkenal dan paling
diminati oleh para wisatawan saat ini terdapat di Pura Uluwatu,
Bali. Pura yang terletak diujung selatan Pulau Bali tersebut memiliki
atraksi wisata khusus yang sengaja dikembangkan untuk melengkapi
keberadaan tempat tujuan wisata Pura Uluwatu yang selalu ramai di
kunjungi oleh para wisatawan. Dengan menggunakan setting panggung
terbuka dan pemandangan alam disekitar tebing Pura Uluwatu, wisatawan
akan disuguhi oleh pertunjukan seni tari Bali yang memukau ditambah oleh
suasana yang begitu romantic oleh sunset yang sekaligus dapat dinikmati
sambil menonton Tari Kecak Uluwatu.
B. Fungsi tari Kecak.
Berdasarkan dari Sejarah dari tari Kecak diatas, fungsi utama dari Tari kecak
ini adalah merupakan Tarian yang berfungsi sebagai ritual pemujaan yang
di sebut dengan sanghyang, akan tetapi pada saat ini Tari Kecak ini
memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sebagai Ritual Pemujaan.
Fungsi utama dari Tari Kecak ini adalah sebagai ritual dari pemujaan
masyarakat bali yang disebut dengan Sanghyang, upacara ini bertujuan
untuk menolak dari bala (Bahaya) dan juga menghindarkan dari wabah
penyakit yang dapat menyerang masyarakat bali.
2. Usaha Untuk Melestarikan Kebudayaan.
Fungsi dari Tari kecak selanjutnya adalah sebagai usaha untuk
melestarikan kebudayaan Masyarakat bali karena kebudayaan barat yang
mulai masuk sehingga kebudayaan asli mulai tergerus oleh selain itu
fungsi dari tari kecak juga untuk memperkenalkan Kebudayaan Masyarakat
Bali khususnya tari Kecak dan Umumnya kebudayaan Bali kepada
internasional sehingga menjadikan daya tarik wisatawan domestik da
wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke pulau bali.
3. Sebagai Sarana Hiburan.
Seiring dengan berkembangnya wisata dari daerah bali ini karena
keberhasilan para seniman dalam memperkenalkan Tari kecak, Tari Kecak
ini memiliki fungsi lain yaitu sebagai sarana hiburan utuk wisatawan
domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke pulau bali ini. sehingga
para wisatawan dapat menyaksikan secara langsung bagaimana bentuk atau
gerakan dari tari kecak tersebut.
C. Alur Cerita Tari Kecak.
Seperti yang telah disebutkan diatas cerita dari Tari kecak ini
mengisahkan tentang Cerita Ramayana yaitu kisah dimana dewi Shinta yang
diculik Oleh Rahwana dan juga usaha untuk membebaskan Dewi Shinta oleh Rama
dari tangan Rahwana, dalam alur cerita Tari kecak ini terdapat beberapa
bagian alur cerita tari kecak diantaranya adalah sebagai berikut :
> Bagian I
Menceritakan tentang Rama dan shinta yang tinggal pada suatu daerah yang
kemudian memadu kasih dan kemudian disusul dengan kemunculan dari
Kijang Mas, dan pada bagian 1 ini mulai muncul Tokoh Rahwana yang
kemudian tertarik akan kecantikan dari Shinta dan kemudian berhasil
menculik shinta dan membawa nya kerajaan Rahwana yang bernama Alengka.
> Bagian II
Pada bagian II ini dewi shinta di sekap di lingkungan kerajaan Alengka
dan dijaga oleh Trijata, dan pada bagian ini menceritakan kesedihan dari
Dewi Shinta karena tidak bisa melarikan diri dari Alengka dan Dewi
Sinta sangat berharap Rama untuk datang dan menyelematkannya dari
sekapan Rahwana, dan kemudian muncullah sosok kera besar yang bernama
Hanoman yang mengatakan kepada Shinta bahwa Rama akan segera datang
untuk menyelamatnkan nya. Pada Bagian ini pula menceritakan bahwa
Hanoman telah berhasil untuk mengancurkan sebagian dari Alengka.
> Bagian III
Pada bagian ini menceritakan kedatangan dari Rama beserta pasukannya
untuk membebaskan Dewi Shinta dari sekapan Rahwana, Akan tetapi Rama
beserta Pasukannnya mengalami kekalahan sehingga Rama memanjatkan doa
kepada Sanghyang Widi untuk memberikan pertolongan kepada mereka dan
kemudian sanghyang widi mangebulkan nya dengan mengirimkan pesukan
burung Garuda dan menyelamatkan rama dari Pengaruh Sihir Rahwana.
> Bagian IV
Terjadi pertarungan yang sangat hebat antara rama dengan Rahwana dan
kemudian salah seorang punggawa dari rama yang bernama Sugriwa berhasil
mengalahakan Megananda.
> Bagian V
Bagian ini merupakan Puncak dari seluruh bagian dari Tari Kecak dimana
Rama berhasil mengalahkan Rahwana dan membebaskan Dewi Shinta dari
sekapan nya, cerita Tari kecak ini diakhiri dengan pertemuan antara Dewi
Shinta dan Rama dan juga pasukan yang tersisa dari perang tersebut.
D. Komponen Tari Kecak
Dalam tari kecak terdapat beberapa Komponen yang menjadikan Pertunjukan
Tari Kecak ini menarik untuk disaksikan diantranya adalah sebagai
berikut :
1. Gerakan
Gerakan dari tari Kecak ini terlihat seperti sekumpulan orang yang
tengah melakukan pemujaan kepada Sanghyang Widi, baik itu dilakukan di
Garuda Wisnu Kencana, Ubud dan tempat lainnya, dan terlihat sekumpulan
orang yang duduk berjajar (mengelilingi) penari sambil mengangkat tangan
dan mengenakan Kostum khas bali.
2. Musik Pengiring.
Dalam Pertunjukan tari Kecak ini hampir tidak alat musik yang dimainkan tidak seperti pada Pertunjukan Tari Pendet atau Tari Barong, dan tari Bali lainnya
Suara yang dihasilkan hanya dari gemerincing gelang yang dikenakan oleh
penari Tari Kecak itu sendiri, Akan tetapi pertunjukan ini terdengar
sangat menarik karena terdengar adanya suara dari mulut penari yang
saling bersahutan meneriakan "Cak-cak-cak-cak"
3. Drama
Seperti yang telah kami paparkan di atas pada pertunjukan Tari Kecak
ini menyajikan suatu drama yang mengisahkan Cerita Diculiknya Dewi
Shinta Oleh Rahwana dan kemudian di selamatkan oleh Rama beserta sahabat
nya dan juga bala tentaranya dan pada akhir darama Tari Kecak ini Rama berhasil mengalahkan Rahwana dan menyelamatkan Dewi Shinta.
Searches related to Tari Kecak Asal Bali
- kostum tari kecak
- gerakan tari kecak
- tata busana tari kecak
- jumlah penari tari kecak
- ragam gerak tari kecak
- fungsi tari kecak
- gerak dasar tari kecak
- properti tari kecak