Jawa Barat memilki kebudayaan keunikan tersendiri yang
dijadikan ciri khas penduduk setempat. Rumah adat Jawa Barat sendiri
memiliki dua jenis rumah adat yang sangat populer di negeri ini
khususnya Jawa Barat. Disetiap rumah adat Jawa Barat mempunyai nilai
filosofi yang sangat tinggi terutama dalam design dan perpaduan warna.
Rumah adat Jawa Barat memiliki berbagai nama tergantung dengan daerahnya asalnya. Selain itu design pun berbeda-beda anatara satu daerah dengan daerah lainnya. Hal ini dipengaruhi dengan keadaan lingkungan sekitar.
Selain dipengaruhi masyarakat setempat, ada maksud fungsi
dari pebedaan itu yaitu agar terjaga dari musibah alam seperti hujan,
angin, longsor, dan cuaca yang extrim.
Baca Juga:
Sejarah, Gerakan, Penjelasan Tari Piring Asal Sumatera Barat
Nama Rumah Adat Sunda
Rumah adat Jawa Barat memilki banyak nama dan rupa. Dengan
itu tergantung dengan desain dari rumah yang digunakan. Di Jawa Barat
memilki lima rumah adat yang dimana itu memiliki ciri khas daerah
setempat. Dan setiap rumah memilki keunikan dan perbedaan masing-masing.
Perbedaan bisa dilihat dari atap rumah dan bahan dalam
pembuatan rumah tersebut. Selain itu bentuk dan bahan untuk pembuatan
rumah tersebut berbeda. Berikut ini kami sajikan lima rumah adat yang
ada di Jawa Barat.
Imah Badak Heuay
Rumah Imah Badak Heuay memiliki makna yang berarti badak yang sedang
menguap. Rumah ini memilki ciri khusus yaitu pada bagian atapnya dan
design rumah badak Heuay tampak seperti rumah Tagog Anjing. Dibagian
suhuan atau atap belakang melewati tepian, sehingga jika diperhatikan
betul rumah ini mirip dengan badak yang menguap.
Desain rumah ini banyak digunakan didaerah masyarakat Sukabumi,
bahkan hingga sekarang masih mereka gunakan sebagai rumah hunian mereka.
Imah Togog Anjing
Rumah togog Anjing yang berarti anjing yang sedang duduk. Desain yang
dimilki rumah adat satu ini menyerupai bentuk anjing saat duduk.
Dibagian atap ada dua atap yang menyatu berbentuk segitiga, dan bagian
atap satunya menyambung pada bagian depan.
Atap yang manyambung tersebut biasa disebut dengan istilah sorondoy dan pada umumnya digunakn sebagai peneduh pada bagian teras depan.
Desain rumah ini sering digunakn oleh masyarakat Garut sebagai ciri
khas masyarakat setempat. Selain digunakan sebagai rumah adat Garut,
beberapa bungalow, hotel, dan tempat peristirahat disekitar puncak
sering menggunakan desaign atap rumah ini.
Imah Julang Ngapak
Rumah adat selanjurnya Imah Julang Ngapak dalam bahasa Indonesia yang
mempunyai makna berarti burung yang mengepakkan sayapnya. Rumah adat
ini memilki desaign atapnya yang tampak agak melebar dibagian setiap sisinya.
Selain itu dibagian atapnya memiliki kemripan seperti burung yang
sedang mengepakkan sayapnya. Pada umunya rumah ini dilengkapi dengan
cagak gunting atau capit hurang dibagian bubungannya. Penerapan begitu
bertujuan untukmencegah rembesanya air dibagian pertemuan antar atap
yang terletak pada ujung atas rumah.
Atap rumah Imah Julang Ngapak terbuat dari nahan rumbia, ijuk atau
alang-alang yang diikat pada keranga atap bambu. Design rumah ini masih
dijumpai didaerah Tasikmalaya. Selain itu gedung institut teknolohi
Bandung masih menggunakan desaign atap rumah ini.
Imah Jolopong
Rumah Imah Jolopong sangat populer di Jawa Barat, desain
rumah ini banyak digunakan di masyarakat Jawa Barat dan Lainnya. Sesuai
dengan namanya rumah ini berarti “terkulai” yang memilki atap yang
tampak tergolek lurus.
Rumah ini banyak yang meminati karena dilihat dari desaignnya lebih
mudah dibuat dan lebih hemat material. Pada bagian atap terdapat
duabagian yang mana jika ditarik antara ujung atap dengan ujung atap
lainnya akan terbentuk sebuah segitiga sama kaki.
Desain rumah ini ciri khusus yang sering disebut dengan istilah
suhunan. Selain itu rumah adat ini masih sering digunakn oleh masyarakat
daerah Garut.
Imah Parahu Kumureb
Rumah adat yang terakhir yaitu Imah Parahu Kumureb atau biasa disebut
dengan istilah perahu tengkurep. Desain rumahini memilki empat bagian
utama yaitu bagian depan dan belakang berbentuk trapesium.
Selain itu dua bagian disisi kanan kiri berbentuk segitiga sama sisi.
Di daerah Palembang rumah adat ini sering disebut dengan istilah desain
atap Limasan. Sesuai dengan namanya, rumah adat ini tampak seperti
sebuah perahu yang terbalik.
Desain atap ini mudah bocor karena terlalu banyak sambungan sehingga
masyarakat Sunda jarang menggunakan desain rumahadat ini. Meskipun
begitu ada sebagian daerah yang masih menggunakan desain atap ini yaitu
didaerah Ciamis.
Baca Juga:
Tari Kecak Tarian Dari Pulau Bali beserta kostum dan Penjelasannya
Capit Gunting
Capit Gunting merupakan salah satu nama susuhunan atau bentuk atap di
masyarakat Sunda pada zaman dahulu. Atau dalam bahasa lainnya, istilah
untuk nama susuhunan ini disebut Undagi. Undagi itu sendiri adalah tata
arsitektur.
Capit Gunting tersusun dari dua kata, yaitu Capit dan Gunting. Dalam
konteks dan arti dalam bahasa Sunda, Capit berarti asal mengambil dengan
ujung barang yang sama-sama dijepitkan. Sedangkan gunting sendiri dalam
basa Sunda berarti peralatan semacam pisau untuk memotong kain atau
bisa dispesifikasikan sebagai pisau yang menyilang
Bentuk bangunan rumah yang atap (suhunan) bagian
ujung belakang atas dan depan atas menggunakan kayu atau bambu yang
bentuknya menyilang dibagian atasnya seperti gunting.
Searches related to Jolopong Rumah Adat Jawa Barat
- rumah adat jawa barat dan keterangannya
- rumah adat sunda dan keterangannya
- nama rumah adat jawa barat
- sketsa rumah adat jawa barat
- gambar rumah adat sunda
- nama rumah adat sunda
- rumah adat sunda modern
- kebiasaan adat jawa barat