Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link

Wisata Taman Nasional Baluran di Jawa Timur


Mengamati tingkah-polah berbagai macam hewan langka sambil mengagumi kekayaan flora hutan Indonesia merupakan kegiatan wisata yang sungguh mengasyikan. Hal tersebut bukanlah isapan jempol belaka, pasalnya tak sedikit wisatawan asing yang sengaja datang untuk menjamahi berbagai taman nasional di Indonesia yang terkenal kaya dengan keanekaragaman hayatinya. Salah satu taman nasonal tersebut yaitu Taman Nasional Baluran di Situbondo, Provinsi Jawa Timur.

Menuju ke Taman Nasional Baluran dari pusat kota Surabaya biasanya akan menempuh jarak lebih dari 200 km, atau akan menghabiskan waktu tempuh sekitar 5 jam melalui perjalanan darat. Menyusuri jalan pantai utara, pengunjung akan selalu bersinggungan dengan pantai utara Jawa Timur. Memasuki ke kawasan Taman Nasional Baluran, pemandangan pantai akan berubah jadi jejeran akasia yang meranggas, kering, lama tidak tersentuh air. Musim kemarau panjang yang melanda Provinsi Jawa Timur, juga menyebabkan beberapa titik hutan Baluran terbakar.

Memasuki ke Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, yaitu tepatnya di antara Jalan Raya Banyuwangi–Situbondo km 35, pintu gerbang Taman Nasional Baluran terlihat. Sesudah melapor, dari pintu gerbang, perjalanan lalu dilanjutkan menuju ke Padang Savana Bekol. Menyusuri hutan kering dengan akses jalan yang tidak bagus, perjalanan menuju padang savana akan menghabiskan waktu sekitar 30 menit. Sepanjang perjalanan pengunjung akan disajikan dengan pemandangan sekawanan kera ekor panjang yang sedang mencari makan, selain itu juga kerap ditemukan burung-burung langka yang bertengger di dahan pohon.

Total area Taman Nasional Baluran ini mencapai 25.000 hektar, dan 40% diantaranya atau sekitar 10.000 hektar adalah ekosistem savana alami, yakni Padang Savana Bekol yang merupakan savana terluas di Tanag Jawa. Masuk ke area savana, pengunjung seperti akan dibawa ke dalam suasana savana Afrika yang sangat gersang. Pemandangan savana makin menawan dengan latar belakang Gunung Baluran yang menjulang 1.247 di atas permukaan laut. Padang Savana Bekol ini menjadi habitat bagi sekawanan binatang endemik Indonesia, seperti rusa (Cervus Timorensis), kera ekor panjang (Macaca Fascicularis), sampai banteng (Bos Javanicus).

Menurut catatan yang dilansir pihak pengelola, Taman Nasional Baluran mempunyai kekayaan fauna yang dikelompokan ke dalam beberapa ordo, yakni mamalia 28 jenis, aves 189 jenis, selain itu juga ada pisces, dan beberapa binatang yang masuk ke dalam ordo reptilia. Dari beberapa jenis binatang yang diketahui, 47 diantaranya adalah binatang langka yang dilindungi oleh undang-undang.

Suasana di Taman Nasional Baluran

Sementara ada 444 spesies flora tercatat berada di Taman Nasional Baluran ini dengan 87 familia, 24 jenis diantaranya adalah tumbuhan eksotis, 265 tumbuhan penghasil obat, serta 37 jenis lainnya merupakan tumbuhan yang hidup di ekosistem mangrove. Jenis-jenis flora tersebut diantaranya adalah seperti ketapang (Terminalia Catappa), Mimbo (Azadiracta Indica), dan Gebang (Corypha Utan).

Selain mempunyai kekayaan flora dan fauna yang berlimpah, Taman Nasional Baluran ini dianggap sebagai miniatur hutan Indonesia. Pasalnya di taman nasional ini ada berbagai jenis hutan yang ada di Indonesia, seperti hutan mangrove, hutan payau, padang savana, hutan pantai, sampai gugusan terumbu karang.

Dengan kekayaan tersebut, banyak aktivitas wisata alam yang bisa dilakukan di Taman Nasional Baluran. Pengunjung dapat melakukan hiking, dengan medan menantang bernama Gunung Baluran yang sangat eksotis. Gunung ini menjadi sangat indah karena dilengkapi oleh kaldera sepanjang 600 meter, selain itu ada sumber mata air yang selalu mengalir disepanjang tahun. Tracking, menjadi aktivitas wisata lainnya yang dapat dilakukan. Menjelajahi bermacam-macam tipe vegetasi yang ada, sambil mengamati ekosistem didalamnya menjadi aktivitas di luar rumah yang sungguh mengasyikan. Menjelajahi Taman Nasional Baluran sama halnya dengan menjelajahi alam Indonesia. Sudah selayaknya kekayaan alam ini dijaga dan juga dilestarikan, demi keseimbangan ekosistem yang ada didalamnya.





Patut Kamu Baca:

Post a Comment