Tari Gambyong merupakan salah satu tari tradisional
yang berasal dari daerah Surakarta, Jawa Tengah. Tarian ini dibawakan
oleh para penari wanita dengan dandanan khas Jawa. Sesuai dengan
kepribadian masyarakat Jawa yang lemah lembut penuh kesopanan, tarian
ini juga kental dengan nuansa keanggunan dengan gerak yang lambat.
Tari Gambyong sendiri kini mulai dikenal dan populer di
kancah internasional. Beberapa keunikan pada tarian ini mendasari banyak
orang untuk mempelajari seluk beluknya. Berikut di artikel kali ini
kami akan mengulas keunikan-keunikan dari tari gambyong asal Jawa Tengah
tersebut lengkap dengan sejarah, gerakan, properti, musik pengiring,
serta fungsinya dalam kehidupan masyarakat Jawa.
Tari Gambyong
Sejarah tari gambyong tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kerajaan
Surakarta. Pada masa silam, tari gambyong sendiri merupakan tarian
rakyat yang kerap dipertunjukan sebagai ritual ucapan syukur atas hasil
panen yang melimpah dalam upacara sedekah bumi. Kekhasan dari setiap
gerakan tarian tersebut ditambah dengan paras cantik penarinya yang
bernama Mas Ajeng Gambyong membuat punggawa kerajaan tertarik untuk
mencoba mementaskan tarian ini di hadapan sang raja. Hasilnya, sang raja
pun terpangu takjub dan menugaskan agar tarian ini dipopulerkan dan
dimodifikasi agar lebih baik lagi. Nama tarian ini sendiri berasal dari
nama Mas Ajeng Gambyong yang saat itu sangat terkenal di kalangan
masyarakat Surakarta.
1. Tema dan Makna Filosofi
Setelah titah sang raja dilaksanakan, tari gambyong hadir dalam beberapa
versi dan variasi, di antaranya yang paling dikenal adalah tari
Gambyong Pareanom dan tari Gambyong Pangkur. Kedua jenis tari gambyong
ini sebetulnya memiliki gerakan dasar dan mengangkat tema yang sama.
Keduanya kerap dipentaskan untuk menyambut tamu kehormatan kerajaan
Surakarta sekaligus sebagai hiburan bagi dalam acara kerajaan lainnya.
2. Gerakan Tari Gambyong
Secara umum, gerakan tari gambyong menggambarkan keseluruhan pribadi
wanita Jawa yang lemah lembut. Sikap lincah, gembira, luwes, dan penuh
kehati-hatian tergambar jelas pada ragam gerakan tarian tradisional ini
yaitu gerak jalan kecil, gerak maju mundur, manggut atau menggerakan
kepala, gerak memutar, dan gerak memainkan selendang.
Dalam istilah Jawa, gerakan tari gambyong terbagi atas 3
bagian utama, yaitu maju beksan (gerakan awal), beksan (isi), dan gerak
mundur beksan (gerak akhir). Gerakan-gerakannya sendiri terkonsep pada
beberapa bagian tubuh seperti kaki, lengan, kepala, dan tubuh.
Yang menjadi ciri khas dari gerakan tarian gambyong salah
satunya terletak pada gerakan mata yang selalu mengikuti atau mengiringi
gerakan tangan, tepatnya pada jemari tangan yang memegang selendang,
seperti dapat Anda simak pada video berikut:
3. Iringan Tari
Dari mulai awal pertunjukan (penari memasuki panggung yang diiringi
gendhing Pangkur) hingga akhir pertunjukan (penari meninggalkan
panggung) tari Gambyong akan selalu diiringi oleh bunyi-bunyian alat
musik tradisional Jawa Tengah, yakni seperangkat gamelan yang terdiri
atas kendang, gong, kenong, gambang, dan siter. Bunyi musik pengiring
tersebut selain menambah nilai estetis pertunjukan tari juga kerap
menjadi tanda setiap gerakan yang harus dilakukan para penari.
4. Setting Panggung
Pada awalnya, tari gambyong hanya dipentaskan secara tunggal atau oleh
satu orang saja. Namun, pada perkembangannya tarian ini juga dipentaskan
secara berkelompok sekitar 4 penari dengan setting panggung yang diatur
sedemikian rupa.
5. Tata Rias dan Tata Busana
Tidak banyak yang istimewa dari tata rias atau tata busana penari tari
Gambyong. Secara umum, para penari hanya mengenakan kelengkapan pakaian
adat Jawa Tengah dengan pernik ala kadarnya, seperti kain jarik sebagai
bawahan, mekak (kemben), sabuk untuk mengikat jarik, serta beragam
aksesoris seperti gelang, giwang, dan kalung. Satu hal yang berbeda dari
kostum tari Gambyong terletak pada warna pakaiannya. Kostum penari
gambyong kerap ditemukan dengan warna yang mencolok, seperti kuning atau
hijau. Kedua warna tersebut memiliki nilai filosofi sebagai tanda
kesejahteraan, kemakmuran, dan kesuburan.
Baca Juga:
Lengkap Sejarah dan Asal Usul Tari Zapin
6. Properti Tari
Satu properti utama yang digunakan dalam tari Gambyong adalah sehelai
selendang berwarna kuning, merah, atau warna cerah lainnya. Selendang
ini dimainkan dari awal hingga akhir tarian dan menjadi pusat pandangan
bagi setiap penonton pertunjukan tari Jawa Tengah ini.
Searches related to Tari Gambyong Asal Jawa Tengah
- sebutkan gerak dalam tari gambyong
- iringan tari gambyong
- jenis tari gambyong
- makna tari gambyong
- ragam gerak tari gambyong jawa tengah
- jumlah penari tari gambyong
- kostum tari gambyong
- pola lantai tari gambyong