Artikel Fungsi Alat Musik Tradisional SALUANG
Fungsi Alat Musik Tradisional SALUANG. Saluang
adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau, Sumatera Barat.
terbuat dari bambu tipis atau talang. Orang Minangkabau percaya bahwa
bahan yang paling bagus untuk dibuat saluang berasal dari talang untuk
jemuran kain atau talang yang ditemukan hanyut di sungai.
Pertama kali Munculnya Alat Musik Saluang adalah dinagari Singgalang
Kabupaten Tanah Datar oleh salah seorang penduduk Nagari Singgalang
yang bernama 'si Kalam'. Pada saat menemukan alat musik ini berawal
dari ide membuat alat bunyi-bunyian sebagai alat untuk mengungkapkan
isi perasaan untuk mengisi waktu - waktu senggang. Akhirnya ide 'si
kalam' ini berkembang terus menjadi sebuah alat kesenian yang
mempunyai nilai tersendiri dan menjadi kegemaran masyarakat di
sekitarnya.
Saluang termasuk dari golongan alat musik suling, tapi lebih sederhana
pembuatannya, cukup dengan melubangi talang dengan empat lubang. Panjang
saluang kira-kira 40-60 cm, dengan diameter 3-4 cm. Pada bagian
pangkalnya terdapat empat buah lobang nada, pada bagian ujung
saluang terdapat suai sebagai tempat meniup.
Proses Pembuatan saluang adalah menentukan bagian atas dan bawahnya
terlebih dahulu kemudian menentukan pembuatan lubang, apabila saluang
terbuat dari bambu, bagian atas saluang merupakan bagian bawah ruas
bambu. pada bagian atas saluang diserut untuk dibuat runcing sekitar 45
derajat sesuai ketebalan bambu. untuk membuat 4 lubang pada alat musik
tradisional saluang ini mulai dari ukuran 2/3 dari panjang bambu, yang
diukur dari bagian atas, dan untuk lubang kedua dan seterusnya berjarak
setengah lingkaran bambu. untuk besar lubang agar menghasilkan suara
yang bagus, haruslah bulat dengan garis tengah 0,5 cm.
Pemain saluang legendaris bernama Idris Sutan Sati dengan penyanyinya
Syamsimar. Keutamaan para pemain saluang ini adalah dapat memainkan
saluang dengan meniup dan menarik napas bersamaan, sehingga peniup
saluang dapat memainkan alat musik itu dari awal dari akhir lagu tanpa
putus. Cara pernapasan ini dikembangkan dengan latihan yang terus
menerus. Teknik ini dinamakan juga sebagai teknik manyisiahan angok
(menyisihkan napas).
Tiap Nagari Di Minangkabau dikembangkan teknik meniup saluang, sehingga
masing-masing nagari memiliki ciri khas tersendiri. Contoh dari ciri
khas itu adalah Singgalang, Pariaman, Solok Salayo, Koto Tuo, Suayan dan
Pauah. Ciri khas Singgalang dianggap cukup sulit dimainkan oleh pemula,
dan biasanya nada Singgalang ini dimainkan pada awal lagu. Sedangkan,
ciri khas yang paling sedih bunyinya adalah Ratok Solok dari daerah
Solok.
kabarnya pemain saluang dalam memainkan alat musik tersebut memiliki
mantera tersendiri yang berguna untuk menghipnotis penontonnya. Mantera
itu dinamakan Pitunang Nabi Daud.
Post a Comment for "Artikel Fungsi Alat Musik Tradisional SALUANG"