Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link

Artikel Fungsi Nafiri Alat Musik tradisional

Fungsi Nafiri Alat Musik tradisional. Nafiri adalah merupakan sejenis alat musik tradisional yang berasal dari kepulauan Riau di pulau Sumatera yang mana bentuknya mirip dengan terompet. Selain sebagai alat musik, nafiri juga digunakan sebagai alat komunikasi bagi masyarakat Melayu terutamanya untuk menginformasikan tentang adanya bencana, dan berita tentang kematian.
Pada zaman kerajaan dulu, nafiri digunakan sebagai alat untuk menyatakan peperangan terhadap kerajaan lain. Selain itu juga, nafiri digunakan untuk memberitakan tentang kematian raja, diangkatnya raja. Alat ini juga digunakan untuk mengumpulkan rakyat, agar mereka segera datang ke alun-alun istana untuk mendengarkan berita atau pengumuman dari rakyat mereka. Oleh karena itu, alat ini dijadikan sebagai barang pusaka kerajaan.

Fungsi Alat Musik Tradisional Nafiri 


  1. Pengiring tarian tradisional, tari Inai, tari Jinugroho dan tari Olang.
  2. Sebagai alat musik yang utama di dalam musik robat yang merupakan musik yang dimainkan di lingkungan masyarakat.
  3. Sebagai melodi yang digunakan untuk menentukan gerakan-gerakan silat.
  4. Untuk penobatan raja-raja ketika Riau masih berbentuk kerajaan-kerajaan serta bangsawan.
  5. Tanda terhadap terjadinya peperangan, bencana, dan kematian.
  6. Alat yang digunakan sebagai penanda spiritual untuk memanggil dewa, roh, atau arwah nenek moyang.
 


Bentuk Alat Musik Tradisional Nafiri

Alat musik ini Terbuat dari kayu yang berukuran 25 sampai 45 cm. Antara batang dengan dan tempat tiupnya diberi batas yang terbuat dari tempurung kelapa. Nafiri menggunakan semacam lidah yang terbelah dua terbuat dari daun kelapa yang muda atau ruas bambu yang sudah kering. Lidah tersebutlah yang disebut dengan vibrator yang akan mengeluarkan suara atau bunyi-bunyian. Lubang jari ada tiga buah yang besarnya kira-kira sebesar biji jagung untuk mengatur tinggi rendahnya nada. Pada bagian pangkalnya diberi sambungan berbentuk seperti bujur telur yang terpotong dan berongga untuk membuat volume yang dikeluarkan lebih besar. Musik yang dikeluarkan terdengar seperti meronta-ronta daripada melodi yang jelas untuk didengar.
Sepotong kayu yang telah dikerat menurut ukuran yang dikehendaki ditoreh besar dipangkalnya sehingga bentuknya mirip dengan telur yang sudah dipotong bagian ujungnya. Kemudian diberi bebatang, proses tersebut yang disebut dengan balan atau bakal nafiri. Kemudian balan tersebut diperhalus dengan menggunakan pisau raut dan digesek untuk dihaluskan dengan daun trap atau kelopak bunga sukon yang hanya ditemukan didaerah sumatera. Kemudian dilubangi dengan menggunakan gurdi kecil dan pahat, hal tersebut akan membuat nafiri tersebut berongga dengan tebal kulitnya kurang lebih setengah centimeter. Pada batang nafiri dibuat lubang-lubang jari dengan menggunakan besi yang dipanaskan. Cara memainkan dan membuat Nafiri diturunkan secara terus menerus dari generasi ke generasi oleh masyarakat Melayu Riau.

Post a Comment