Cintaindonesia.web.id - Tidak
jauh dari Candi Prambanan ada sebuah candi yang tidak kalah eksotisnya,
candi yang dibangun pada sekitar abad ke-8 ini bernama Candi Sewu.
Tidak ada penjelasan pasti tentang nama candi ini, tetapi ada yang
mengatakan, nama Sewu yang diberikan karena banyaknya jumlah candi di
komplek Candi Sewu in. Sebuah sumber lain menyebutkan, jika nama Candi
Sewu sendiri berasal dari legenda Roro Jongrang.
Menurut
sejarahnya, pada awalnya Candi Sewu ini bernama Manjus Ri Grha yang
mempunyai arti Rumah Manjusri. Konon katanya, Manjusri sendiri merupakan
salah satu nama Buddhisatva didalam ajaran Buddha. Berdasarkan prasasti
tersebut, maka Candi Sewu ini masuk dalam jajaran candi Buddha di
Indonesia. Hal tersebut terdapat di dalam prasasti berangka tahun 792
yang ditemukan di tahun 1960.
Pengunjung
bisa memasuki Candi Sewu dari berbagai penjuru. Sekilas jika candi ini
dicermati, pintu utama candi ada di bagian timur. Karena, di bagian
timur tersebut terdapat 2 (dua) buah arca Dwarapala, yakni arca penjaga.
Candi utama berbentuk poligon dengan tinggi kurang lebih 30 meter yang
sisi-sisinya ada stupa. Sempat mengalami kerusakan akibat gempa yang
terjadi pada tahun 2006, pancang candi saat ini diperkuat dengan pondasi
yang lebih kokoh.
Candi Sewu
Banyak
yang mempercayai bahwa Candi Sewu dan Candi Prambanan merupakan wilayah
yang dahulunya digunakan sebagai pusat diberbagai sektor kehidupan.
Seperti penyebaran agama Hindu-Buddha, pusat politik dan juga kehidupan
urban. Pendapat tersebut diperkuat oleh posisi dari Candi Prambanan dan
Candi Sewu yang saling berdekatan dan membentang dari Lereng Gunung
Merapi sampai ke perbatasan Klaten.
Berwisata
ke Candi Sewu bersama dengan keluarga merupakan salah satu pilihan yang
sangat tepat. Selain letaknya yang tidak terlalu berjauhan dari Candi
Prambanan, Komplek Candi Sewu ini juga tidak panas dikarenakan
dikelilingi oleh pohoh-pohon yang rindang.
Mengunjungi
Candi Sewu ini berarti juga mempelajari makna toleransi yang telah ada
di Indonesia sejak zaman Jawa kuno. Hal itu ditunjukkan oleh posisi
candi yang saling berdekatan meskipun berbeda nafas, Prambanan
bernafaskan Hindu sementara pada Candi Sewu bernafaskan Buddha.
Patut Kamu Baca:
- Umbul Sidomukti, Kawasan Wisata Alam di Semarang Jawa Tengah
- Little Netherland, Kota Lama di Semarang Jawa Tengah
- Pagoda Buddhagaya, di Watugong Semarang Jawa Tengah
- Tahu Gimbal, Makanan Khas Semarang Jawa Tengah
- Wisata Rawa Pening di Ambarawa Semarang Jawa Tengah
- Wisata Pantai Bandengan di Jepara Jawa Tengah
- Garang Asem, Makanan Khas Jawa Tengah
- Lumpia Semarang, Makanan Khas Semarang Jawa Tengah
- Wisata Sumur Jalatunda di Dieng Jawa Tengah
- Wisata Kawah Candradimuka di Banjarnegara Jawa Tengah
- Kampoeng Batik Laweyan, Kampung Batik di Solo Jawa Tengah
- 5 Situs Sakral di Pertapaan Mandalasari Dieng
- Wisata Taman Balekambang di Solo Jawa Tengah
- Ketoprak, Kesenian Opera di Tanah Jawa
- Desa Wirun, Desa Para Perajin Gamelan di Sukoharjo Solo Jawa Tengah
- Candi Dwarawati, Candi Tersembunyi di Dieng Jawa Tengah
- Wisata Telaga Warna di Dieng Jawa Tengah
- Galabo, Pusat Kuliner di Solo Jawa Tengah
- Watu Kelir, Tembok Bersejarah di Dieng Jawa Tengah
- Bukit Sikunir, Pesona Sang Surya Terbit di Dieng Jawa Tengah
- Wisata Telaga Merdada di Dieng Jawa Tengah
- Tuk Bima Lukar, Sumber Mata Air Sakral di Dieng Jawa Tengah
- Candi Borobudur, Candi Buddha di Magelang Jawa Tengah
- Candi Sewu, Candi Buddha di Jawa Tengah