Tari
Golek Menak adalah salah satu tarian klasik yang terinspirasi dari
gerakan Wayang Golek Menak. Tarian ini merupakan tarian klasik
tradisional yang berasal dari Yogyakarta yang memiliki nilai seni
tinggi. Tarian ini diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX
dikarenakan kecintaan dan kekagumannya kepada Wayang Golek Menak.
Dinamakan Tari Golek Menak ini karena tarian ini terinspirasi oleh pertunjukan dari Wayang Golek Menak. Sesuai dengan namanya, gerakan, alur cerita, tata busana dan juga tokoh pada Tari Golek Menak ini diwujudkan dalam Tari Golek Menak ini. Sehingga dalam tarian ini dapat dikatakan salah satu tarian yang mempunyai nilai seni yang tinggi.
Untuk memenuhi permintaan dari Sri Sultan hamengkubuwono IX, tim penyempurnaan dari Tari Golek Menak ini menggelar sebuah pertunjukan untuk pertama kalinya setelah tarian ini disempurnakan. Dalam pagelaran itu juga ditampilkan Wayang Golek Menak serta drama Tari Golek Menak dengan tema yang sama yakni kelaswara palakrama atau sebuah perkawinan antara kelaswara dengan Wong Agung Jayengrana. Pagelaran penyempurnaan tarian tersebut telah berhasil dipertunjukan seperti yang diinginkan oleh Sri Sultan. Namun untuk tata busana yang diinginkan Sri Sultan membutuhkan biaya yang cukup besar, sehingga didalam pertunjukan tersebut, busana yang dipakai pun masih menggunakan busana yang belum disempurnakan yang hanya dengan tambahan dan juga modifikasi seperlunya. Seiring dengan perkembangannya zaman, tarian ini terus dikembangkan sampai mencapai seperti bentuknya yang saat ini.
Dalam pertunjukannya, para penari menari dengan gerakan disesuaikan dengan tokoh yang diperankan, karena setiap tokoh tentunya mempunyai gerakan tersendiri. Gerakan dalam tarian ini lebih didominasi gerakan patah-patah seperti halnya gerakan wayang golek. Gerakan tangan, bahu, kepala, kaki dan juga pinggul yang mengikuti iringan musik pengiring atau gendhing pengiring. Gerakan dalam tarian ini mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi. Dalam memainkan tarian ini, para penari harus memiliki keluwesan dalam menari dan juga memiliki dasar gerak yang kuat.
Dinamakan Tari Golek Menak ini karena tarian ini terinspirasi oleh pertunjukan dari Wayang Golek Menak. Sesuai dengan namanya, gerakan, alur cerita, tata busana dan juga tokoh pada Tari Golek Menak ini diwujudkan dalam Tari Golek Menak ini. Sehingga dalam tarian ini dapat dikatakan salah satu tarian yang mempunyai nilai seni yang tinggi.
Sejarah Tari Golek Menak
Menurut sejarahnya, Tari Golek Menek ini mulai diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX ditahun 1941. Dalam melaksanakan idenya itu, Sri Sultan tersebut mengajak para pakar tari dan beberapa lembaga tari di Provinsi Yogyakarta. Dalam proses penciptaan tarian ini memakan waktu yang cukup lama, karena dalam menirukan gerakan dari setiap tokoh pada Wayang Golek Menak ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Tarian ini mulai mendapatkan bentuk sempurnanya ditahun 1989. Sebelum Sri Sultan sempat menyaksikan hasil dari penyempurnaan tarian ini, beliau sudah wafat terlebih dahulu.Untuk memenuhi permintaan dari Sri Sultan hamengkubuwono IX, tim penyempurnaan dari Tari Golek Menak ini menggelar sebuah pertunjukan untuk pertama kalinya setelah tarian ini disempurnakan. Dalam pagelaran itu juga ditampilkan Wayang Golek Menak serta drama Tari Golek Menak dengan tema yang sama yakni kelaswara palakrama atau sebuah perkawinan antara kelaswara dengan Wong Agung Jayengrana. Pagelaran penyempurnaan tarian tersebut telah berhasil dipertunjukan seperti yang diinginkan oleh Sri Sultan. Namun untuk tata busana yang diinginkan Sri Sultan membutuhkan biaya yang cukup besar, sehingga didalam pertunjukan tersebut, busana yang dipakai pun masih menggunakan busana yang belum disempurnakan yang hanya dengan tambahan dan juga modifikasi seperlunya. Seiring dengan perkembangannya zaman, tarian ini terus dikembangkan sampai mencapai seperti bentuknya yang saat ini.
Pertunjukan Tari Golek Menak
Pertunjukan Tari Golek Menak
Dalam pertunjukannya, para penari menari dengan gerakan disesuaikan dengan tokoh yang diperankan, karena setiap tokoh tentunya mempunyai gerakan tersendiri. Gerakan dalam tarian ini lebih didominasi gerakan patah-patah seperti halnya gerakan wayang golek. Gerakan tangan, bahu, kepala, kaki dan juga pinggul yang mengikuti iringan musik pengiring atau gendhing pengiring. Gerakan dalam tarian ini mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi. Dalam memainkan tarian ini, para penari harus memiliki keluwesan dalam menari dan juga memiliki dasar gerak yang kuat.
Busana Tari Golek Menak
Dalam pertunjukan, para penari dibalut busana seperti baju bludru lengan panjang pada bagian atas dan celana cindhe dibagian bawah. Selain itu aksesoris yang digunakan seperti mahkota, sumping, gelang, kalung dan juga keris yang diselipkan dibagian depan. Tata busana dan rias untuk setiap para penari pada tarian ini disesuaikan dengan tokoh yang dibawakannya.Perkembangan Tari Golek Menak
Dalam perkembangannya, tarian ini terus dilestarikan oleh beberapa sanggar tari dan juga sekolah seni tari yang ada di Provinsi Yogyakarta. Tarian ini sering ditampilkan diberbagai acara keraton dan acara budaya di Provinsi Yogyakarta.
Patut Kamu Baca:
- Dogdog Lojor, Alat Musik Tradisional Khas Banten
- Bendrong Lesung, Kesenian Tradisional Dari Cilegon Provinsi Banten
- Tanjidor, Kesenian Musik Tradisional Khas Betawi
- Angklung Buhun, Kesenian Tradisional Suku Baduy di Banten
- Rindik, Alat Musik Tradisional Khas Bali
- Tari Jaranan, Tarian Tradisional Dari Jawa Timur
- Reog Wayang, Kesenian Tradisional Khas Bantul Yogyakarta
- Musik Patrol, Kesenian Musik Tradisional Dari Jawa Timur
- Wayang Thengul, Kesenian Wayang Dari Bojonegoro Jawa Timur
- Tari Topeng Betawi, Tarian Tradisional Dari Kota Jakarta
- Tari Thengul, Tarian Tradisional Dari Bojonegoro Jawa Timur
- Tari Manasai, Tarian Tradisional Dari Provinsi Kalimantan Tengah
- Tari Monong, Tarian Tradisional Suku Dayak di Kalimantan Barat
- Tari Sparkling Surabaya, Tarian Tradisional Dari Surabaya Jawa Timur
- Tari Pingan, Tarian Tradisional Dari Provinsi Kalimantan Barat
- Tari Papatai, Tarian Perang Suku Dayak di Kalimantan Timur
- Tari Lengger, Tarian Tradisional Dari Provinsi Jawa Tengah
- Tari Lenggang, Tarian Selamat Datang Dari Surabaya Jawa Timur
- Tarian Jonggan, Tarian Tradisional Dari Provinsi Kalimantan Barat
- Tari Jepin, Tarian Tradisional Dari Provinsi Kalimantan Barat
- Tari Jepen, Tarian Tradisional Dari Provinsi Kalimantan Timur
- Tari Caping Ngancak, Tarian Tradisional Dari Lamongan Provinsi Jawa Timur
- Tari Kinyah Uut Danum, Tarian Perang Dari Kalimantan Barat
- Tari Ketuk Tilu, Tarian Tradisional Dari Provinsi Jawa Barat
- Tari Golek Menak, Tarian Tradisional Klasik Dari Yogyakarta