Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link

Angklung Buhun, Kesenian Tradisional Suku Baduy di Banten

Angklung Buhun, Kesenian Tradisional Suku Baduy di Banten

Cintaindonesia.web.id Angklung Buhun adalah alat musik tradisional angklung dari masyarakat Baduy di Provinsi Banten. Bagi masyarakat Baduy, kesenian Angklung Buhun merupakan salah satu kesenian yang dianggap sakral dan mempunyai nilai khusus didalamnya. Kesenian Angklung Buhun ini biasanya hanya ditampilkan pada acara tertentu saja, terutama disaat penanaman padi.

Asal Mula Angklung Buhun

Kesenian alat musik Angklung Buhun ini merupakan kesenian yang tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat Baduy. Menurut sejarah, Angklung Buhun ini berasal dari Kabupaten Lebak, Banten. Kesenian Angklung Buhun ini sendiri dipercaya telah ada sejak terbentuknya masyarakat Baduy, sehingga alat musik Angklung Buhun bagi mereka merupakan kesenian ini mempunyai makna yang sangat penting didalam mempertahankan eksistensi masyarakat disana.

Angklung Buhun dalam bahasa sunda artinya angklung tua atau angklung kuno. Seperti yang dikatakan diatas, Angklung Buhun ini telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Jadi bagi masyarakat Baduy, Angklung Buhun ini telah menjadi salah satu pusaka yang mempunyai makna yang sangat penting didalamnya.

Fungsi Angklung Buhun

Kesenian dari Angklung Buhun ini hanya dimainkan diacara tertentu saja. Biasanya Angklung Buhun ini hanya dimainkan sekali dalam satu tahun, yakni pada saat upacara ngaseuk. Upacara ngaseuk tersebut merupakan salah satu dari bagian upacara adat pada saat penanaman padi. Dengan adanya upacara ngaseuk yang diiringi oleh pertunjukan Angklung Buhun ini diharapkan supaya proses penanaman padi sampai panen dapat berjalan lancar dan akan diberi berkah dengan hasil panen yang melimpah.

Pertunjukan Angklung Buhun

Pertunjukan Angklung Buhun
Pertunjukan Angklung Buhun

Pertunjukan Angklung Buhun ini biasanya diawali dengan ritual khusus seperti diawali pembacaan doa dan pemberian sesajen oleh seorang kuncen atau pawang. Dalam pertunjukannya, para pemain akan membuat formasi melingkar. Dengan sambil memainkan alat musiknya, kesenian ini juga diiringi gerakan-gerakan oleh para pemain dengan sambil tetembangan lirih. Ditengah-tengah pemain, seorang kuncen akan menghadap kemenyan dan sesajen sembari untuk membacakan doa.

Dalam pertunjukan ini juga akan diselingi oleh suatu atraksi adu kekuatan oleh 2 (dua) orang pemain yang akan saling mengadukan badan sampai salah satunya jatuh. Hal tersebut dilakukan secara berulang hingga mereka kelelahan. Setelah salah satu dari pemain menyerah maka menandakan acara tersebut berkahir. Di akhir acara, para pemain akan bergabung bersama dengan kuncen dan para penonton untuk memuja ke salah satu ladang dengan diiringi tabuhan dari angklung dan bedug. Kemudian kuncen tersebut menggali tanah dan akan menguburkan sesajen sambil memberitahukan kepada para warga bahwa ladang sudah dapat ditanami.

Alat Musik Angklung Buhun

Alat Musik Angklung Buhun
Alat Musik Angklung Buhun

Angklung Buhun ini hampir mirip dengan alat musik angklung pada umumnya, baik itu dari segi bentuk maupun segi suara. Namun tampilan sedikit berbeda, yaitu terlihat pada pernak-pernik yang ada pada bagian atas bingkai angklung. Dibagian atas Angklung Buhun biasanya akan dihias dengan batang padi atau daun panjang yang diikat dengan cara berkelompok.

Dalam pertunjukannya, biasanya terdapat 9 (sembilan) jenis angklung dan 3 (tiga) buah bedug kecil memanjang. Jenis angklung ini diantaranya indung, gimping, dondong, enklok, indung leutik, ringkung , trolok, reol 1, dan juga reol 2. Sedangkan pada bedug terdiri dari bedug, telingtung, dan juga ketug. Jenis-jenis instrument tersebut tentunya memiliki fungsi dan makna simbol tertentu didalamnya.

Pemain Angklung Buhun

Para pemain Angklung Buhun ini diharuskan seorang laki-laki yang merupakan para seniman buhun. Dalam jumlahnya para pemain biasanya disesuaikan dengan jumlah alat musik dari Angklung Buhun, diantaranya 9 (sembilan) pemain angklung dan 3 (tiga) orang pemain bedug. Dalam pertunjukannya, para pemain dari Angklung Buhun ini menggunakan busana khas dari masyarakat badui. Busana tersebut diantaranya ialah baju lengan panjang dan celana pendek yang berwarna hitam. Selain itu juga ada ikat kepala dari kain yang memiliki warna sedikit berbeda dari pada warna bajunya.

Perkembangan Angklung Buhun

Dalam perkembangannya, kesenian ini masih tetap dipertahankan oleh masyarakat Baduy di Banten. Selain bagian dari warisan budaya, kesenian Angklung Buhun juga merupakan warisan tradisi yang mempunyai makna penting bagi masyarakat Baduy sehingga tidak dapat ditinggalkan begitu saja. Kesenian Angklung Buhun ini sangat jarang dapat ditemukan di masyarakat. Karena sifatnya yang sakral dan juga bagian dari ritual, kesenian ini hanya ditampilkan diacara tertentu saja.



Patut Kamu Baca:

Post a Comment