Cintaindonesia.web.id - Tarian tradisional satu ini merupakan tarian yang diangkat dari cerita rakyat Minahasa di Sulawesi Utara. Namanya adalah Tari Tumatenden.
Apakah Tari Tumatenden itu?
Tari Tumatenden adalah salah satu tarian tradisional yang diangkat dari cerita rakyat Minahasa di Sulawesi Utara.
 Dalam tarian ini menceritakan kisah cinta seorang petani dan seorang 
bidadari. Cerita ini kemudian dikemas dalam bentuk gerak tari yang khas 
dengan diiringi musik tradisional dan ditampilkan tanpa dialog. Tarian 
Tumatenden ini merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup 
terkenal di kalangan masyarakat Minahasa dan sering ditampilkan pada 
cara seperti pernikahan adat, pertunjukan seni dan festival budaya.
Asal Mula Tari Tumatenden
Tari Tumatenden ini merupakan tarian yang diangkat dari cerita rakyat Minahasa yang berlokasi di Airmadididaerah Minahasa Utara.
 Dalam cerita tersebut menceritakan tentang seorang bernama Mamanua, 
yaitu orang pertama yang tinggal disitu dan juga dikenal sangat rajin 
dan ulet dalam mengolah perkebunananya.
Pada
 suatu saat, dia menemukan tempat yang sangat indah dan subur di kaki 
Gunung Temporok yang kini bernama Klabet. Ditempat itu pula Mamanua 
bertemu dengan sembilan bidadari dari khayangan yang sedang mandi di 
sebuah kolam, bahkan juga mengambil hasil kebun miliknya. Melihat 
keadaan tersebut kemudian timbul niat Mamanua untuk mencuri salah satu 
selendang yang digunakan para bidadari tersebut untuk terbang. Ternyata 
selendang yang diambil tersebut milik si bungsu dari para bidadari yang 
bernama Lamalundung.
Kemudian
 Mamanua menemui Lamalundung dan membujuknya untuk menikah. Lamalundung 
pun menyetujuinya dengan suatu syarat dan kemudian mereka menikah. 
Seiring dengan berjalannya waktu mereka pun dikaruniai anak bernama 
Walansendow. Namun pada suatu saat perjanjian yang mereka sepakati 
ternyata harus berakhir, dan Lamalundung pun harus meninggalkan Mamanua 
dan Walansendow. Kemudian  Mamanua membuat kolam sembilan pancuran 
didekat kebun mereka dengan harapan para bidadari bisa datang kembali 
dan mandi disana. Kolam sembilan pancuran tersebut kemudian dinamakan Tumatenden.
Fungsi Dan Makna Tari Tumatenden
Menurut
 fungsinya, Tari Tumatenden ini lebih sering difungsikan sebagai tari 
pertunjukan atau hiburan bagi masyarakat. Gerakan dalam tarian ini 
menggambarkan kehidupan dalam cerita, sehingga dapat dimaknai bahwa 
setiap gerakan dalam Tari Tumatenden merupakan visualisasi dari cerita 
agar terasa lebih hidup, mudah dimengerti dan bisa dinikmati dalam 
bentuk seni.
Pertunjukan Tari Tumatenden
Tari
 Tumatenden biasanya dimainkan oleh 7 atau 9 penari wanita dan 1 orang 
penari pria. Dalam pertunjukannya, penari pria berperan Mamanua dengan 
memakai kostum seperti petani pada umumnya. Sedangkan para penari wanita
 berperan sebagai para bidadari dengan berpakaian cantik layaknya 
seorang bidadari dan mengenakan selendang yang digunakan untuk menari.
Dalam
 pertunjukan Tari Tumatenden biasanya diawali penari pria memasuki arena
 dan menari dengan gerakan yang menggambarkan aktivitas seperti bertani 
dan memancing. Kemudian para penari wanita memasuki arena dan menari 
didepan penari pria dengan gerakan memainkan selendang mereka yang 
menggambarkan keceriaan para bidadari saat turun ke bumi. 
Setelah
 itu penari wanita menaruh selendang mereka dan dilanjutkan dengan 
gerakan yang menggambarkan para bidadari sedang mandi atau bermain air. 
Kemudian penari pria mendatangi selendang tersebut dan mengambil salah 
satu selendang. Setelah selesai dengan gerakan mandi, para penari wanita
 mengambil kembali selendang mereka satu persatu dan dan mengenakan 
kembali di badan mereka sambil menari.
Penari
 wanita yang tidak mendapatkan selendang pun menari dengan gerakan 
seperti kebingungan. Lalu penari pria datang membawa selendang yang 
dicurinya dan menghampiri penari wanita tersebut dengan gerakan seperti 
menggoda wanita tersebut. Kemudian mereka menari bersama dengan gerakan 
yang romantis seperti layaknya pasangan yang memadu kasih. Di akhir 
tarian penari lainnya keluar arena dan dilanjutkan sepasang penari 
tersebut.
Pengiring Tari Tumatenden
Musik pengiring pertunjukan Tari Tumatenden biasanya merupakan alat musik tradisional masyarakat Minahasa yaitu kolintang. Namun ada juga yang menambahkan beberapa alat musik seperti angklung, gitar,
 dan alat musik lainnya agar terdengar lebih menarik. Alunan musik 
tersebut biasanya disesuaikan dengan gerakan para penari sehingga 
terlihat padu dan lebih hidup.
Kostum Tari Tumatenden
Seperti
 yang dikatakan sebelumnya, para penari juga menggunakan kostum yang 
menggambarkan peran dalam cerita Tumatenden. Penari pria biasanya 
menggunakan kostum layaknya seorang petani, seperti baju dan celana 
pendek, serta menggunakan topi petani pada umumnya. Sedangkan para 
penari wanita menggunakan busana cantik layaknya bidadari. Pada pakaian 
atas biasanya menggunakan kemben, sedangkan pada bagian bawah 
menggunakan kain panjang khas Minahasa. 
Untuk
 bagian rambut biasanya diurai ke samping dan menggunakan hiasan seperti
 mahkota atau bunga. Selain itu penari wanita juga dilengkapi aksesoris 
seperti gelang dan kalung sebagai pemanis, serta selendang yang 
digunakan untuk menari.
Perkembangan Tari Tumatenden
Tari
 Tumatenden ini masih terus dilestarikan dan dikembangkan di Sulawesi 
Utara, khususnya masyarakat Minahasa bagian utara. Tarian ini masih 
sering ditampilkan di berbagai acara seperti pernikahan adat, 
penyambutan, pertunjukan seni dan festival budaya. Berbagai kreasi dan 
variasi juga sering ditambahkan di setiap pertunjukannya agar terlihat 
menarik namun masih mengikuti cerita aslinya. Selain gerak tari, kreasi 
dan variasi juga ditambahkan pada musik pengiringnya agar terdengar 
lebih enak dan menyatu dengan gerakan tarinya.
Patut Kamu Baca:
- Tari Pa’Gellu Tarian Tradisional Dari Sulawesi Selatan
 - Tari Dinggu Tarian Tradisional Dari Sulawesi Tenggara
 - Tari Balumpa Tarian Tradisional Dari Sulawesi Tenggara
 - Tari Molulo Tarian Tradisional Dari Sulawesi Tenggara
 - Tari Bulu Londong Tarian Tradisional Dari Sulawesi Barat
 - Tari Patuddu Tarian Tradisional Dari Sulawesi Barat
 - Tari Toerang Batu Tarian Tradisional Dari Sulawesi Barat
 - Tari Dero Tarian Tradisional Dari Sulawesi Tengah
 - Tari Pamonte Tarian Tradisional Dari Sulawesi Tengah
 - Tari Pontanu Tarian Tradisional Dari Sulawesi Tengah
 - Tari Saronde Tarian Tradisional Dari Gorontalo
 - Tari Dana Dana Tarian Tradisional Dari Gorontalo
 - Kolintang Alat Musik Tradisional Dari Sulawesi Utara
 - Tari Katrili Tarian Tradisional dari Sulawesi Utara
 - Tari Gunde Tarian Tradisional Dari Sulawesi Utara
 - Tari Tumatenden Tarian Tradisional Dari Sulawesi Utara
 
