Cintaindonesia.web.id - Inilah
salah satu tempat wisata yang cukup terkenal di Dataran Tinggi Dieng.
Keunikan warna yang menghiasi air telaga ini menjadi daya tarik
tersendiri bagi para pengunjung untuk datang ke sini. Berada di Desa
Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa
Tengah, Telaga Warna ini menjadi salah satu objek wisata andalan di
Dataran Tinggi Dieng.
Berada di ketinggian lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut, pada waktu tertentu bisa terlihat 5 (lima) warna yang menghiasi permukaan air di telaga ini. Kelima warna ini adalah hijau, merah, biru, abu-abu, dan juga kuning. Hanya saja, kesempatan untuk melihat kelima warna ini hanya pada sekitar Bulan Juli atau Bulan Agustus, atau saat musim kemarau. Selain dari kedua bulan tersebut, warna pada permukaan air hanya akan terlihat 4 (empat) macam.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi aneka warna dipermukaan air di telaga ini. Faktor-faktor tersebut adalah kandungan belerang, sinar matahari, plankton, dan tumbuhan serta lingkungan sekitar.
Sementara, masyarakat sekitar mengaitkan warna-warna tersebut dengan legenda Cupumanik Astagina. Cupumanik Astagina sendiri merupakan pusaka milik dari Batara Surya. Melalui benda pusaka ini, bisa dilihat jiwa manusia seutuhnya, tanpa dosa. Marah dikarenakan kecewa, Batara Surya pun melemparkan Cupumanik Astagina ke langit. Bagian isi Cupumanik Astagina kemudian tumpah di telaga ini dan lalu mengubah warna air di dalamnya, sementara pada bagian tutupnya jatuh di Telaga Semala yang ada di negara India.
Telaga Warna ini diperkirakan berusia sama dengan Dataran Tinggi Dieng. Telaga Warna merupakan telaga vulkanik yang terbentuk akibat dari letusan Gunung Perahu Tua yang juga membentuk Dataran Tinggi Dieng. Air di telaga ini mempunyai kandungan belerang yang sangat tinggi.
Berada di sekitar Telaga Warna, ada sebuah kawah kecil yang dinamakan Kawah Sikendang. Kawah tersebut merupakan kumpulan air panas yang tidak dapat keluar karena tertahan oleh tanah. Tekanan air panas tersebutlah yang kemudian menghasilkan bunyi seperti orang yang memainkan alat musik gendang. Karenanya, kawah ini dinamakan sikendang.
Telaga Warna dibuka untuk umum dari pukuk 06.00 WIB sampai 18.00 WIB. Harga tiket masuk ke kawasan ini Rp6.000. Dengan membeli tiket tersebut, selain Telaga Warna, para pengunjung juga bisa mendatangi Telaga Pengilon dan juga Pertapaan Mandalasari.
Berada di ketinggian lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut, pada waktu tertentu bisa terlihat 5 (lima) warna yang menghiasi permukaan air di telaga ini. Kelima warna ini adalah hijau, merah, biru, abu-abu, dan juga kuning. Hanya saja, kesempatan untuk melihat kelima warna ini hanya pada sekitar Bulan Juli atau Bulan Agustus, atau saat musim kemarau. Selain dari kedua bulan tersebut, warna pada permukaan air hanya akan terlihat 4 (empat) macam.
Suasana di Telaga Warna
Ada beberapa hal yang mempengaruhi aneka warna dipermukaan air di telaga ini. Faktor-faktor tersebut adalah kandungan belerang, sinar matahari, plankton, dan tumbuhan serta lingkungan sekitar.
Sementara, masyarakat sekitar mengaitkan warna-warna tersebut dengan legenda Cupumanik Astagina. Cupumanik Astagina sendiri merupakan pusaka milik dari Batara Surya. Melalui benda pusaka ini, bisa dilihat jiwa manusia seutuhnya, tanpa dosa. Marah dikarenakan kecewa, Batara Surya pun melemparkan Cupumanik Astagina ke langit. Bagian isi Cupumanik Astagina kemudian tumpah di telaga ini dan lalu mengubah warna air di dalamnya, sementara pada bagian tutupnya jatuh di Telaga Semala yang ada di negara India.
Telaga Warna ini diperkirakan berusia sama dengan Dataran Tinggi Dieng. Telaga Warna merupakan telaga vulkanik yang terbentuk akibat dari letusan Gunung Perahu Tua yang juga membentuk Dataran Tinggi Dieng. Air di telaga ini mempunyai kandungan belerang yang sangat tinggi.
Berada di sekitar Telaga Warna, ada sebuah kawah kecil yang dinamakan Kawah Sikendang. Kawah tersebut merupakan kumpulan air panas yang tidak dapat keluar karena tertahan oleh tanah. Tekanan air panas tersebutlah yang kemudian menghasilkan bunyi seperti orang yang memainkan alat musik gendang. Karenanya, kawah ini dinamakan sikendang.
Telaga Warna dibuka untuk umum dari pukuk 06.00 WIB sampai 18.00 WIB. Harga tiket masuk ke kawasan ini Rp6.000. Dengan membeli tiket tersebut, selain Telaga Warna, para pengunjung juga bisa mendatangi Telaga Pengilon dan juga Pertapaan Mandalasari.
Patut Kamu Baca:
- Sejarah Lampion Dalam Perayaan Imlek dan Cap Go Meh
- Tari Naga, Tarian Tradisional Dari Cina
- Wisata Edukatif di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta
- Museum Sumpah Pemuda di Jakarta
- Mengenal Rumah Adat Betawi Dan Penjelasannya
- Klenteng Kim Tek le, Klenteng Tertua di Jakarta
- Taman Ismail Marzuki, Wisata Seni dan Budaya di Jakarta
- Taman Budaya Tionghoa di Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
- Wisata Pulau Air di Kepulauan Seribu Jakarta
- Sejarah Prangko Indonesia di Museum Prangko
- Wisata Pulau Karya di Kepulauan Seribu Jakarta
- Taman Mini Indonesia Indah, Taman Wisata Budaya Indonesia
- Wisata Pantai Pasir Perawan di Pulau Pari Kepulauan Seribu Jakarta
- Wisata Pulau Tidung di Kepulauan Seribu Jakarta
- Umbul Sidomukti, Kawasan Wisata Alam di Semarang Jawa Tengah
- Little Netherland, Kota Lama di Semarang Jawa Tengah
- Pagoda Buddhagaya, di Watugong Semarang Jawa Tengah
- Tahu Gimbal, Makanan Khas Semarang Jawa Tengah
- Wisata Rawa Pening di Ambarawa Semarang Jawa Tengah
- Wisata Pantai Bandengan di Jepara Jawa Tengah
- Garang Asem, Makanan Khas Jawa Tengah
- Lumpia Semarang, Makanan Khas Semarang Jawa Tengah
- Wisata Sumur Jalatunda di Dieng Jawa Tengah
- Wisata Kawah Candradimuka di Banjarnegara Jawa Tengah
- Kampoeng Batik Laweyan, Kampung Batik di Solo Jawa Tengah
- 5 Situs Sakral di Pertapaan Mandalasari Dieng
- Wisata Taman Balekambang di Solo Jawa Tengah
- Ketoprak, Kesenian Opera di Tanah Jawa
- Desa Wirun, Desa Para Perajin Gamelan di Sukoharjo Solo Jawa Tengah
- Candi Dwarawati, Candi Tersembunyi di Dieng Jawa Tengah
- Wisata Telaga Warna di Dieng Jawa Tengah